Rabu, 04 November 2009

लंजुतन SCADA

Kutipan dari a.budiono

Pak Agus nf, saya mau nanya... untuk di ApJ magelang peralatan yang sudah dilengkapi sistem SCADA apa saja, dan bagaimana evaluasi penerapan scada disana??? termasuk kendala dan penanganannya loh...

Untuk cepu masih jauh dari SCADA sepertinya, untuk control PMT yang menggunakan ROPO aja belum beroperasi, tapi alat sudah dipasang di kubikel PMT beberapa bulan yang lalu. Saya sebenarnya tertarik untuk mendalami sistem control seperti itu, termasuk sistem proteksi, kalo boleh bagi-bagi ilmu proteksinya dong pak agus...

Thanxz yah....

Saya jawab sebisanya Y. Pak......(Untuk Proteksi mungkin di luar Forum ini)

Sebenarnya P. Budiono, kalau saya boleh berpendapat (kalau salah mohon diluruskan) kita belum memiliki definisi yang jelas antara ROPO dan SCADA. Definisi yang ada menurut SPLN saat ini hanya mendefinisikan Power Plant Control Center (SCADA Pembangkit), Transmition Control Center (SCADA Transmisi) dan Distribution Control Center (SCADA Distribusi). Termasuk didalamnya untuk unit2 terkecil dari tiap2 bagian SCADA tersebut.

Dasar kerja Protokol Modbus ASCII adalah dengan membandingkan kondisi yang ada saat ini dengan data setting normal yang tersimpan di Server kemudian perubahan itu diolah melalui program di Komputer kemudian di tampilkan di layar PC Client.

Hanya saja SCADA saat ini sudah berkembang sudah generasi ke..... (saya tidak tahu persisnya). Perbedaan utamanya pada generasi awal setting dan alamat RTU harus dilakukan di lokasi (mendatangi) RTU, sedangkan SCADA versi terbaru semua setting dapat dilakukan dari depan PC Client yang akan merubah data di Server dan data di RTU.

Untuk Trouble Shooting di APJ Magelang paling sering adalah putusnya telekomunikasi dari Master ke RTU, yang lain adalah terkadang jika PMT kerja karena UFR maka RTU hang, karena peralatan yang kita pasang ini masih sensitif terhadap Frekuensi (RTU menggunakan Mikrokontroller Intel 8032/Processor PC Intel-8 bit generasi sebelum 486DX). Jika ini terjadi reset ulang peralatan harus dilakukan (dengan dimatikan terlebih dahulu kemudian di hidupkan/cara kasar).

Demikian dari saya........ Mungkin ada Bapak2nya yang akan menambahi yang lain biar lebih komplit.......
"Base on Open Source Spirit...."
Pelan2 Migrasi OS
IP Tercatat

a.budiono
Pecandu



Gabung: 16Apr2008
Status: Offline
Kiriman: 386
Dikirim: 07Mei2008 pada 18:31
Oh... thankz mas agus nf penjelasannya...

Ayo bapak-bapak yang mau memberi masukan dipersilakan, secara saya juga belum ngeh ni....
...Keep Hopin' for a Better PLN...
IP Tercatat

jimmy.mandagi
Penikmat



Gabung: 28Sep2007
Lokasi: Kantor Distribusi
Status: Offline
Kiriman: 55
Dikirim: 27Mei2008 pada 08:31
pengertian yang gampang scada itu spt mobil.

tadinya kita jalan kaki (manual)...berganti jadi naik mobil kijang

scada di jateng ini dinamai : scada, ropo (remote= operator out going, dan das= distribution aoutomation system).....semuanya tetap scada spt difinisi pak agus diatas

mobil kijang bisa standar , deluxe, atau grand bedanya di fitur/tambahan asesori.....scada juga demikian ada tambahan asesori /fitur.

disjateng sekarang ini diposisikan pakai kijang standar tanpa ac, tanpa power ssteering dll....yaitu ropo. karena sampai saat ini kebutuhan baru sampai disitu.
nantinya mengacu ke das yaitu full otomat (ada gangguan ssistim memulihkan sendiri). mhn maklum. salam remote klik.
IP Tercatat

resa.aqrobby
Penikmat



Gabung: 05Mar2008
Lokasi: APJ Kudus
Status: Offline
Kiriman: 61
Dikirim: 02Jun2008 pada 13:49
denger2.. proyek DAS (distributed automated system) ini punya korea ya..
ada yg bisa jelasin dikit seputar DAS ini pak? sistemnya, dst..dst..

sy pernah baca2 dikit di Elektrika, katanya bisa lokalisir gangguan sendiri ya.. tanpa campur tangan manusia , tapi masih bingung penjelasan teknisnya sendiri seperti apa.. koq kayaknya canggih bgt.., klo scada kan cenderung ke remote yg notabene masih butuh SDM yg ngeremote.
mohon pencerahannya..

wlo basic sy IT, n ga ngeh bgt soal ginian tapi lagi nyoba belajar..
maaf merepotkan.. :sleepy:
Knowledge is a power,

share it..

and it'll be multiple...
IP Tercatat

radhitya
Newbie



Gabung: 07Aug2008
Status: Offline
Kiriman: 33
Dikirim: 06Mei2009 pada 02:10
pemikiran aku sih bukannya lokalisir gangguan sendiri, mungkin hanya dapat menentukan seksion yang yang terganggu sehingga pada seksi tersebut bisa di isolir, prinsipnya mudah setiap seksi yang sebelumnya hanya dipasang ABSW perlu di pasang LBS dan juga tele fault detektor yang dapat dioperasikan remot, dengan demikian kita tinggal membuat program di master control untuk mengendalikan peralatan2 diatas sesuai SOP penormalan gangguan yang didalamnya tentunya memperhatikan beban perseksi/ penyulang yang saling terkait. misalnya ada gangguan dititik tertentu maka LBS yang mengapitnya akan otomatis terbuka dan seksi2 yang lain dipikul oleh penyulang lain sesuai program. baru kemudian sumber gangguan di tangani secara langsung oleh petugas. praktis kecepatan dan efisiensi SDM sangat bagus.
IP Tercatat

bambang.bs
Nyobi



Gabung: 29Apr2009
Lokasi: APJ Salatiga
Status: Offline
Kiriman: 6
Dikirim: 07Mei2009 pada 07:55
untuk di kita (distribusi) apalagi jaringan JTM kita yang notabene radial masih diperlukan SDM untk mengoperasikan atau unt manuver jaringan apabila ada section yang terganggu ROPO atau SCADA yang dikita unt kebutuhan saat ini ditekankan pada pemulihan gangguan PMT 20 kV GI , Recloser ataupun LBS Motorized yang ada, untk ke depan nya memang akan lebih bagus membangun sistem yang benar2 full Automation namun ya konsekuensinya diperlukan anggaran yang cukup besar.......

IP Tercatat

yudi.dharyadi
Nyobi



Gabung: 22Okt2008
Status: Offline
Kiriman: 1
Dikirim: 14Mei2009 pada 15:47
Kutipan dari resa.aqrobby

denger2.. proyek DAS (distributed automated system) ini punya korea ya..
ada yg bisa jelasin dikit seputar DAS ini pak? sistemnya, dst..dst..

sy pernah baca2 dikit di Elektrika, katanya bisa lokalisir gangguan sendiri ya.. tanpa campur tangan manusia , tapi masih bingung penjelasan teknisnya sendiri seperti apa.. koq kayaknya canggih bgt.., klo scada kan cenderung ke remote yg notabene masih butuh SDM yg ngeremote.
mohon pencerahannya..

wlo basic sy IT, n ga ngeh bgt soal ginian tapi lagi nyoba belajar..
maaf merepotkan.. :sleepy:


yups bener mas resa,
das merupakan pengembangan dari scada yang ada. das ditempatkan dijaringan 20 kv yang diharapkan nantinya dapat mempercepat lokalisir gangguan dan dapt mempercepat pemulihan gangguan dijaringan.

hanya saja sistem yang ada sekarang masih mengunakan campur tangan manusia.
diharapkan nantinya das full automatic control by computer.
sistemnya seperti aritifisial intelegent.(pastinya klo yang ini mas resa lebih ahli)

bugdet besar pasti, karena teknologinya kita masi import, klo udah bisa buat sendiri mah pasti bisa lebih menghemat pengeluaran PLN
IP Tercatat

agus.nf
Aktivis



Gabung: 18Jan2007
Lokasi: APJ Magelang
Status: Offline
Kiriman: 244
Dikirim: 16Aug2009 pada 17:12
Kutipan dari yudi.dharyadi



yups bener mas resa,
das merupakan pengembangan dari scada yang ada. das ditempatkan dijaringan 20 kv yang diharapkan nantinya dapat mempercepat lokalisir gangguan dan dapt mempercepat pemulihan gangguan dijaringan.

hanya saja sistem yang ada sekarang masih mengunakan campur tangan manusia.
diharapkan nantinya das full automatic control by computer.
sistemnya seperti aritifisial intelegent.(pastinya klo yang ini mas resa lebih ahli)

bugdet besar pasti, karena teknologinya kita masi import, klo udah bisa buat sendiri mah pasti bisa lebih menghemat pengeluaran PLN


Sebenarnya masalah teknologi import atau ndak itu tergantung kita juga.... Soalnya referensi untuk teknologi seperti itu dan cara kerjanya kita sudah tahu, hanya saja tinggal keberanian kita untuk bereksperimen. Karena peralatan sudah banyak dijual meskipun harus memesan, tinggal memilih manakah yang layak untuk diterapkan berdasarkan fasilitas yang sudah terpasang di masing-masing peralatan tersebut.

SCADA

SCADA = Supervisory Control dan Data Acquisition, adalah untuk mensupervisi pengendalian dan data, tujuannya adalah penghematan SDM dan Memudahkan Evaluasi. Pada awalnya design sebuah SCADA mempunyai satu perangkat MTU (Master Terminal Unit) yang melakukan Supevisory Control dan Data Acquisition melalui satu atau banyak RTU (Remote Terminal Unit) yang berfungsi sebagai (dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi Radio, dedicated line Telephone dan lainnya.

Generasi berikutnya, membuat RTU yang intelligent, sehingga fungsi local control dilakukan oleh RTU di lokasi masing-masing RTU, dan MTU hanya melakukan supervisory control yang meliput beberapa atau semua RTU. Dengan adanya local control, operator harus mengoperasikan masing-masing local plant dan membutuhkan MMI local. Banyak pabrikan yang mengalihkan komunikasi dari MTU <-- --> RTU ke tingkatan MMI (Master) <-- --> MMI (Remote) melalui jaringan microwave atau satelit. Ada juga yang mengimplementasi komunikasinya pada tingkatan RTU, karena berpendapat bahwa kita tidak bisa mengandalkan system pada Computer, dan komunikasi pada tingkatan Computer (MMI) membutuhkan bandwidth yang lebar dan mahal.

Dengan majunya teknologi Intranet dan Internet saat ini, konsep SCADA diatas berubah menjadi lebih sederhana dan memanfaatkan infrastruktur Intranet yang pada saat ini umumnya sudah dibangun oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina, PGN dan PLN (P3B Jawa Bali). Apabila ada daerah-daerah atau wilayah yang belum terpasang infrastruktur Intranet, saat ini dipasaran banyak bisa kita dapatkan Wireless LAN device yang bisa menjangkau jarak sampai dengan 40 km (tanpa repeater) dengan harga relatif murah.

Setiap Remote Area dengan sistem kontrolnya masing-masing yang sudah dilengkapi dengan OPC (OLE for Process Control; OLE = Object Linking & Embedding) Server, bisa memasangkan suatu Industrial Web Server dengan Teknologi XML yang kemudian bisa dengan mudah di akses dengan Web Browser biasa seperti yang kita gunakan untuk Internet Browsing seperti MS Internet Explorer, Netscape, dsb. Dari Web Browser ini kita bisa mendapatkan semua tampilan seperti pada layar MMI local, atau dibuatkan tampilan sendiri sesuai kebutuhan. Kontrol tetap bisa dilakukan melalui Web Browser ini sebagaimana layaknya MMI di lokasi local.

Untuk sekuriti, system harus kita lengkapi dengan Router yang hanya mem-publish Web Server ke WAN (Wide Area Network) untuk mengisolir hacker untuk mengganggu Control System pada Control Network kita di lokasi masing-masing. Industrial Web Server juga dilengkapi dengan banyak sekali fasilitas sekuriti, seperti login name dengan password, menentukan komponen mana yang perlu di-publish dan mana yang ‘read only’, mana yang bisa dilakukan ‘control’ dari remote, dan sebagainya. System seperti ini populer dengan sebutan Remote Application Control System (RACS), yang makin digemari orang, karena sebenarnya hal seperti inilah yang dibutuhkan pada waktu kita akan memasangkan suatu SCADA system. Dengan metode seperti ini, kita bisa me-launch Web Server kita ke jaringan Internet yang otomatis bisa kita akses dari manapun di seluruh dunia.

Sebelum mengaplikasikan SCADA, kita harus meninjau kesiapan jaringan komunikasi, System Operasi yang akan digunakan dan Database yang akan digunakan. Diharapkan dengan demikian aplikasi SCADA yang dibangun akan lebih Optimal dan berdaya guna.

Yups..... SCADA hampir sama dengan remote peralatan dari jarak jauh..... hanya saja SCADA di lengkapi dengan besaran2 untuk mengetahui kerja dari peralatan yg dikendalikan dari jarak jauh dan kemampuan untuk menganalisa kondisi dari peralatan yang dipantau. Jadi semacam Sistem Cerdas......

Kalau dulu dosen saya pernah bilang begini...... "Kalian jangan terpaku kepada konsentrasi yang telah dipilih, karena listrik itu sangat luas cakupannya. Entah itu orang tenaga atau telekomunikasi atau control (kendali) bahkan orang system komputer (IT) mempunyai fungsi dan tugas masing. Bukan tidak mungkin dengan dukungan dari tiap2 konsentrasi tersebut suatu saat Pembangkit, Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik cukup dikendalikan dari satu tempat saja, tanpa perlu adanya Operator di tiap2 bagian tersebut."

Gambarnya........




"Base on Open Source Spirit...." Pelan2 Migrasi OS
Materi : Dari berbagai sumber